Ahad, 21 April 2013

Anak Adalah Cerminan Kedua Orang Tua


Sesungguhnya bagusnya keadaan orang tua, begitu juga kesholehan amalan mereka memberi dampak positif yang sangat besar bagi kesholehan anak-anak mereka, dan manfaat didunia dan akhirat mereka.
Sebaliknya amalan-amalan jelek dan pembangkangan orang tua terhadap agama memberi dampak negatif yang memprihatinkan terhadap pendidikan anak-anak mereka.
Dampak-dampak tersebut dalam pendidikan anak akan tampak dari berbagai sisi, diantaranya:
Keberkahan amalan yang sholeh dan ganjaran kebaikan yg diberikan oleh Allah ta’ala , begitu juga dampak buruk dari amalan jelek dan hukuman yang Allah berikan kepada pelakunya.
Terkadang bentuk dari ganjaran dan pahala, ataupun hukuman dan siksaan terlihat jelas pada anak-anak mereka. Baik berupa kesholehan mereka, penjagaan Allah terhadap mereka, bimbiangan Allah terhadap mereka, keluasan rizqi dan karunia kesehatan.
Sebaliknya berpalingnya mereka dari jalan kebenaran, penyelewengan-penyelewengan, silih bergantinya cobaan atas mereka, penyakit-penyakit parah yang tak kunjung sembuh dan lainnya.
Dan sudah sama-sama kita ketahui…..
“Sesungguhnya balasan sesuatu itu sesuai dengan jenis amalan yang dikerjakan”.
Firman Allah ta’ala:
“Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula). (QS ar- rahman 60)
Dikatakan:
Barangsiapa yang membuat zholim maka ia akan dizholimi.
Tidakkah kita sering mendengarkan kisah-kisah yang menceritakan fakta-fakta ini, betapa banyak anak-anak yang mendurhakai orang tua, karena ulah orang tua mereka sendiri, bisa jadi orang tuanya tersebut mendurhai ibu bapaknya juga dimasa lalu.
Maka sepatutnya bagi kedua ibu bapak untuk memperbanyak amalan-amalan yang sholeh. Karena hal tersebut akan memberikan dampak positif bagi anak-anak mereka.

Dikisahkan dalam surat al-kahfi, bahwasanya nabiyulloh musa bersama khidir melewati sebuah kampung. Mereka berdua meminta agar diberi makanan karena sebagai tamu, akan tetapi mereka enggan untuk menjamu keduannya. Lalu keduanya menemukan sebuah dindding rumah yang akan roboh. Maka seketika itu khidir membenarkannya. Lalu nabi Musa berkata kepada khidir, Musa berkata: “Jikalau kamu mau, niscaya kamu mengambil upah untuk itu. Lalu Khidir menjelaska:
 Adapun dinding rumah adalah kepunyaan dua orang anak yatim di kota itu, dan di bawahnya ada harta benda simpanan bagi mereka berdua, sedang ayahnya adalah seorang yang saleh, Maka Tuhanmu menghendaki agar supaya mereka sampai kepada kedewasaannya dan mengeluarkan simpanannya itu, sebagai rahmat dari Tuhanmu. (QS al-kahfi; 82)
Maka lihatlah bagaimana Allah ta’ala menjaga harta-harta anak-anak yatim tersebut disebabkan  kesholehan orang tua mereka.
Maka apakah kita semua mengira atau meyakini bahwasnya harta yang banyak ini dikumpulkan dari yang harom,? Tidak, sama sekali tidak, maka sesungguhnya konsekuensi dari kesholehan ibu bapak, mereka tidaklah mengumpulkan harta ini kecuali dari yang halal, maka oleh karena itulah Allah menjaganya karena asalnya dari yang halal!!!!!
Simaklah firman Allah ta’ala
Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar. (QS an-nisa ayat 9)
Diayat diatas, orang tua dituntut untuk bertaqwa kepada Allah ta’ala dan untuk berkata yang benar, terkhusus pada hal-hal yang berkaitan dengan anak-anak yatim, maka apabila kalain melihat ada orang yang memakan harta anak yatim atau ada yang menganjurkan untuk menzholimi mereka atau mengurangi hak-hak mereka, maka seketika itu bangkitlah, cegahlah, dan katakanlah perkataan yang baik –sambil berharap wajah Allah ta’ala- maka kalimat pembelaan yang kamu ucapkan tersebut bisa saja menghilangkan kezholiman tersebut, dan tegaknya kebenaran, sehingga pengaruhnya tinggal untuk anak cucumu, dan ia ditulis dan terekam di catatan amalmu pada hari kiamat.
Maka kuatkanlah tekat bersemangatlah untuk memuliakan anak yatim dan jangan sekali-kali berani untuk mendekati harta-harta mereka, sehingga (jika engkau lakukan) hal itu akan berpengaruh sangat pada anak-anakmu nantinya, sebagaimana yang telah kami kemukan di depan.
Maka perbaguslah makananmu, minumanmu, begitu juga pakaianmu, sehingga kamu mengangkat tanganmu ketika berdoa kepada Allah ta’ala dengan tangan yang suci, dengan jiwa yang bersih, sehingga Allah ta’ala mengabulkannya bagimu dan anak-anakmu, sehingga Allah ta’ala memperbaiki keadaanmu, memberkahimu.
“Sesungguhnya Allah Hanya menerima dari orang-orang yang bertakwa”. (al-maidah:27)

Sumber Diperolehi Dari sebuah Web

Tiada ulasan:

Catat Ulasan